Home DPRD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Darlis Pattalongi: Peringatan Hari Lahir Pancasila Harus Jadi Momentum Menjiwai Nilai Kebangsaan

Darlis Pattalongi: Peringatan Hari Lahir Pancasila Harus Jadi Momentum Menjiwai Nilai Kebangsaan

10
0
SHARE
Darlis Pattalongi: Peringatan Hari Lahir Pancasila Harus Jadi Momentum Menjiwai Nilai Kebangsaan

Keterangan Gambar : Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi

Samarinda, Sapakaltim.com — Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, menegaskan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila tidak boleh sekadar menjadi seremoni tahunan, melainkan harus dimaknai sebagai momentum untuk menjiwai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Hal tersebut disampaikannya usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 yang digelar di halaman parkir Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Minggu (1/6/2025).

“Pancasila tidak cukup hanya dihafalkan. Ia harus menjadi jiwa dalam setiap tindakan kita, baik secara pribadi maupun dalam kehidupan kelompok sosial,” kata Darlis.

Menurutnya, di tengah derasnya arus globalisasi dan masifnya pengaruh budaya luar, masyarakat Indonesia harus semakin kokoh memegang nilai-nilai luhur Pancasila agar tidak tercerabut dari jati diri kebangsaannya.

“Bagaimanapun juga, dunia mengakui bahwa Pancasila adalah perekat yang membuat Indonesia tetap utuh sebagai negara. Itu kekuatan yang tidak dimiliki banyak bangsa lain,” tegasnya.

Darlis juga mengingatkan bahwa sejarah mencatat banyak negara kesatuan di dunia runtuh karena hilangnya daya ikat dalam sistem sosial dan politik mereka. Ia menilai, Pancasila adalah kunci yang menjaga keberagaman Indonesia tetap dalam satu kesatuan.

“Melihat sejarah dunia, banyak negara kesatuan yang bubar karena daya perekatnya luntur. Kita jangan sampai seperti itu. Pancasila harus terus dihidupkan dalam tindakan,” lanjutnya.

Ia pun mengajak generasi muda untuk tidak sekadar mengenal Pancasila secara tekstual, tetapi juga menanamkan dan mempraktikkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menggunakan teknologi, berinteraksi di media sosial, dan membangun solidaritas di tengah perbedaan.

“Kita ingin Pancasila tidak hanya diucapkan saat upacara, tetapi benar-benar menjadi landasan moral dan etika bangsa. Itu yang harus kita jaga bersama,” pungkasnya.

Tim Redaksi (Adv 89/Ris)