Home DPRD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Yenni Eviliana Soroti Layanan Kesehatan RSUD Kerang, Dorong Pemerataan Tenaga Medis di Wilayah Terpencil

Yenni Eviliana Soroti Layanan Kesehatan RSUD Kerang, Dorong Pemerataan Tenaga Medis di Wilayah Terpencil

17
0
SHARE
Yenni Eviliana Soroti Layanan Kesehatan RSUD Kerang, Dorong Pemerataan Tenaga Medis di Wilayah Terpencil

Keterangan Gambar : nggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Yenni Eviliana

Samarinda, sapakaltim.com– Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Yenni Eviliana, merespons isu keterbatasan layanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kerang, Kabupaten Paser. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser tengah melakukan pembenahan bertahap untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, termasuk pemenuhan fasilitas dan penempatan tenaga medis.

“Dari Pemkab Paser, baik Bupati, Sekda, maupun rekan-rekan DPRD setempat, saya yakin mereka berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kerang,” ujar Yenni, Minggu (16/6/2025).

Politisi PKB itu mengakui bahwa keterbatasan yang dikeluhkan warga kemungkinan besar merupakan bagian dari masa transisi menuju perbaikan. Ia menilai, letak geografis Kerang yang cukup terpencil menjadi salah satu kendala distribusi sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

Yenni menegaskan bahwa kebutuhan akan layanan kesehatan di pelosok tidak boleh diabaikan. Ia mendorong agar Pemkab segera mempercepat penempatan tenaga medis ke RSUD Kerang agar masyarakat tidak terus menunggu.

“Tenaga medis di pelosok seperti Kerang ini harus jadi perhatian utama. Karena masyarakat di sana juga berhak mendapatkan layanan yang sama baiknya,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya evaluasi berkala atas progres pembangunan dan operasional rumah sakit. Menurutnya, kehadiran fasilitas kesehatan di daerah terpencil harus dibarengi dengan komitmen kuat terhadap ketersediaan SDM dan layanan berkelanjutan.

Yenni turut mendorong kerja sama lintas sektor sebagai solusi cepat. Ia menyarankan agar Pemkab Paser menggandeng institusi pendidikan kesehatan dan kementerian terkait untuk mengatasi kekurangan tenaga medis.

“Kolaborasi dengan pihak lain sangat penting. Bisa dengan kampus atau kementerian kesehatan agar pengadaan SDM ini tidak terhambat,” pungkasnya.

Tim Redaksi (Adv 148/Ris)