Samarinda, Sapakaltim.com– Fraksi Golkar DPRD Kalimantan Timur menyampaikan sejumlah catatan kritis dalam Rapat Paripurna terkait Laporan Realisasi APBD 2024. Tiga sektor vital yang disorot adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur jalan, yang dinilai belum menunjukkan efektivitas maksimal.

Juru Bicara Fraksi Golkar, Shemmy Permata Sari, menyoroti program Beasiswa Kaltim yang disebut masih bermasalah dari sisi pendataan dan penyaluran. 

“Masih ditemukan penerima ganda. Ini harus segera dibenahi agar program tepat sasaran,” ujarnya.

Di bidang kesehatan, Fraksi Golkar mencatat ketimpangan distribusi tenaga medis. Menurut Shemmy, Kaltim masih membutuhkan sekitar 2.000 dokter agar rasio layanan ideal dapat terpenuhi. 

“Kekurangan dokter umum dan spesialis sangat terasa di daerah terpencil. Ini harus jadi prioritas,” tegasnya.

Sementara itu, di sektor infrastruktur jalan, Fraksi Golkar meminta transparansi lebih tinggi dari pemerintah. Minimnya informasi detail mengenai realisasi proyek jalan dinilai menghambat fungsi pengawasan dewan.

“Peningkatan kualitas jalan bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah harus terbuka soal progresnya,” katanya.

Fraksi Golkar menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pembenahan di ketiga sektor strategis tersebut melalui fungsi anggaran dan pengawasan yang melekat pada DPRD.

Tim Redaksi (Adv 276/Ris)