Home DPRD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Ananda Moeis Dorong Strategi Pulangkan Alumni Luar Negeri: Jangan Sampai SDM Unggul Kaltim Mengabdi di Negeri Orang

Ananda Moeis Dorong Strategi Pulangkan Alumni Luar Negeri: Jangan Sampai SDM Unggul Kaltim Mengabdi di Negeri Orang

12
0
SHARE
Ananda Moeis Dorong Strategi Pulangkan Alumni Luar Negeri: Jangan Sampai SDM Unggul Kaltim Mengabdi di Negeri Orang

Keterangan Gambar : Foto Wakil Ketua DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis (Ist)

Samarinda, Sapakaltim.com – Maraknya fenomena lulusan luar negeri asal Kalimantan Timur yang enggan kembali ke daerah menjadi sorotan serius Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. Ia menilai, pemerintah daerah harus segera mengambil langkah strategis untuk memastikan sumber daya manusia (SDM) unggul yang dibiayai beasiswa daerah tidak ‘hilang’ ke luar negeri secara permanen.

Ananda mengungkapkan bahwa meskipun keberhasilan menempuh pendidikan tinggi di luar negeri patut dibanggakan, hal itu belum cukup jika tidak diikuti dengan komitmen untuk mengabdi ke daerah asal. Apalagi, sebagian besar dari mereka memperoleh dukungan pembiayaan melalui program-program beasiswa seperti Kaltim Tuntas.

“Kalau semua lulusan terbaik kita malah memilih tinggal dan bekerja di luar negeri karena gaji besar, lalu siapa yang akan membangun Kaltim? Ini bukan soal uang saja, ini soal tanggung jawab moral,” kata Ananda saat ditemui di Samarinda, Sabtu (26/5/2025).

Ia menilai tantangan utama terletak pada lemahnya ikatan emosional antara pelajar dan daerah asal. Menurutnya, sejak awal proses seleksi beasiswa, harus ada pendekatan yang membangun rasa keterikatan agar mereka merasa memiliki kewajiban kembali dan berkontribusi setelah lulus.

“Pendidikan itu investasi. Pemerintah sudah membayar mahal, maka logis jika kita berharap adanya timbal balik. Tapi pendekatannya jangan memaksa, harus disiapkan sistem yang mendukung,” ujarnya.

Ananda mendorong Pemprov Kaltim untuk mulai membangun komunikasi berkelanjutan dengan para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Ia menilai, pembinaan bukan hanya diberikan saat mereka pulang, tapi justru dimulai sejak mereka berstatus mahasiswa aktif.

Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya menyediakan ekosistem kerja yang menjanjikan di Kaltim. Menurutnya, banyak lulusan luar negeri tidak kembali bukan semata karena gaji, tetapi karena kurangnya peluang berkarier secara profesional dan inovatif di daerah.

Tim Redaksi (Adv 69/Ris)