
Keterangan Gambar : Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis.
Samarinda, Sapakaltim.com– Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menyoroti seriusnya ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di wilayah Benua Etam. Menurutnya, posisi geografis Kaltim yang strategis membuat daerah ini rawan menjadi jalur distribusi narkoba melalui darat, laut, dan udara.
“Sinergi antarinstansi mutlak diperlukan untuk memperkuat pengawasan dan mencegah meluasnya peredaran narkotika, terutama di wilayah-wilayah rawan,” tegas Ananda.
DPRD Kaltim, lanjutnya, telah berkomitmen mendukung langkah pemerintah daerah dalam memberantas narkoba. Dukungan itu diwujudkan melalui alokasi anggaran di APBD serta penguatan program Desa Bersinar (Desa Bersih Narkoba).
"Program ini bertujuan menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat dan terbebas dari pengaruh narkotika," ujarnya singkat.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menekankan bahwa pendekatan hukum saja tidak cukup. Ia menilai, edukasi dan pencegahan dini di tingkat keluarga serta komunitas sangat penting dalam membangun kesadaran bersama.
“Pemberantasan narkoba harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Keterlibatan masyarakat adalah kunci keberhasilan,” tegasnya.
Ananda berharap langkah strategis yang terintegrasi antara penegakan hukum, edukasi, dan partisipasi publik dapat menciptakan Kalimantan Timur yang benar-benar bersih dari narkoba.
Tim Redaksi (Adv 224/Ris)
Samarinda, Sapakaltim.com – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menyoroti seriusnya ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di wilayah Benua Etam. Menurutnya, posisi geografis Kaltim yang strategis membuat daerah ini rawan menjadi jalur distribusi narkoba melalui darat, laut, dan udara.
“Sinergi antarinstansi mutlak diperlukan untuk memperkuat pengawasan dan mencegah meluasnya peredaran narkotika, terutama di wilayah-wilayah rawan,” tegas Ananda.
DPRD Kaltim, lanjutnya, telah berkomitmen mendukung langkah pemerintah daerah dalam memberantas narkoba. Dukungan itu diwujudkan melalui alokasi anggaran di APBD serta penguatan program Desa Bersinar (Desa Bersih Narkoba).
"Program ini bertujuan menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat dan terbebas dari pengaruh narkotika," ujarnya singkat.
Politisi PDI Perjuangan ini juga menekankan bahwa pendekatan hukum saja tidak cukup. Ia menilai, edukasi dan pencegahan dini di tingkat keluarga serta komunitas sangat penting dalam membangun kesadaran bersama.
“Pemberantasan narkoba harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Keterlibatan masyarakat adalah kunci keberhasilan,” tegasnya.
Ananda berharap langkah strategis yang terintegrasi antara penegakan hukum, edukasi, dan partisipasi publik dapat menciptakan Kalimantan Timur yang benar-benar bersih dari narkoba.
Tim Redaksi (Adv 224/Ris)
LEAVE A REPLY