
Keterangan Gambar : Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis Dalam Dialog Publika yang disiarkan langsung oleh TVRI Kaltim, senin (14/04/25) (ist)
Samarinda, Sapakaltim.com – Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang bertujuan untuk efisiensi anggaran, telah memberikan dampak besar terhadap berbagai sektor di Kalimantan Timur, khususnya sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Sektor ini, yang sebelumnya menjadi salah satu pendorong ekonomi daerah, kini menghadapi kesulitan.
Dalam program Dialog Publika yang disiarkan langsung oleh TVRI Kaltim pada senin (14/04/25), Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menyampaikan bahwa meskipun Inpres ini bertujuan untuk efisiensi anggaran, dampaknya sangat terasa pada sektor MICE.
“Sektor MICE di Kalimantan Timur memiliki potensi besar, terutama di kota Samarinda dan Balikpapan, yang sebelumnya menjadi tuan rumah berbagai acara nasional dan internasional. Namun, dengan adanya pembatasan anggaran, kegiatan MICE semakin terhambat,” ungkap Ananda.
Sektor MICE yang melibatkan perhotelan, transportasi, ekonomi kreatif, dan jasa lainnya kini berada di bawah tekanan. Ananda menekankan bahwa pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk memastikan sektor ini tetap bertahan dan berkembang meskipun dalam kondisi anggaran yang terbatas.
Ananda juga mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih kepada sektor MICE dengan menyiapkan kebijakan yang mendukung, termasuk pemberian insentif atau kolaborasi dengan sektor swasta untuk tetap menjaga perputaran ekonomi di daerah.
Adv 9
(Tim Redaksi)
LEAVE A REPLY