Samarinda, Sapakaltim.com- Krisis pendidikan di Kabupaten Kutai Timur kembali menjadi sorotan. Dalam pertemuan dengan Fraksi PKS DPRD Kaltim, organisasi mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Kaliorang-Kutai Timur (PMK-KT) mengungkapkan fakta mencengangkan. Kutim tercatat sebagai daerah dengan jumlah anak tidak bersekolah tertinggi se-Kalimantan Timur.

“Jumlah anak yang belum pernah bersekolah mencapai 9.945 orang, angka drop out mencapai 1.996 orang, dan anak yang lulus tapi tidak melanjutkan pendidikan sebanyak 1.470 orang,” ujar Irbhani, Senin (7/7/2025).

mengutip data dari laman resmi Kemendikbud per 10 Maret 2025. Ia menyoroti kesenjangan akses pendidikan, khususnya di wilayah 3T yang masih terpinggirkan.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, mendesak Pemkab Kutim memperbaiki sistem data pendidikan yang lebih akurat dan independen. 

“Pemkab harus punya data sendiri, bukan hanya mengandalkan BPS atau Kementerian,” tegasnya.

Ia juga mengusulkan pembentukan tim penelitian untuk menelusuri faktor sosial, ekonomi, dan keberadaan warga tanpa KTP sebagai penyebab utama. Menurutnya, pendekatan pendidikan harus disesuaikan dengan kultur lokal agar anak-anak memiliki motivasi serta arah masa depan. 

“Pendidikan bukan sekadar angka partisipasi. Kita bicara soal masa depan generasi muda,” pungkasnya.

Tim Redaksi (Adv 236/Ris)