Samarinda, Sapakaltim.com — Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, mengingatkan masyarakat agar tidak cepat menghubungkan kasus dugaan pembunuhan di Muara Karate, Kabupaten Paser, dengan aktivitas hauling batu bara yang tengah menjadi sorotan.

Yenni menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung dan belum ada penetapan tersangka maupun motif resmi yang terungkap.

“Kita harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Pihak berwajib tentu tidak akan membiarkan kasus seperti ini tanpa tindakan,” ujarnya saat dikonfirmasi di Samarinda, Senin (26/5/2025).

Ia mengingatkan agar warga tidak menyebarkan asumsi atau spekulasi yang dapat memperkeruh situasi dan mengganggu proses hukum.

Meski begitu, Yenni mengakui keresahan warga terkait dampak aktivitas hauling yang cukup masif di wilayah tersebut. Ia berjanji akan terus mengawal aspirasi masyarakat agar penanganan kasus ini berjalan serius dan transparan, tanpa adanya kriminalisasi atau pembiaran.

“Suara warga harus didengar, tapi prinsip praduga tak bersalah harus tetap dijunjung,” katanya.

Yenni juga menyatakan DPRD Kaltim akan meminta klarifikasi dari instansi terkait jika ditemukan adanya kelalaian atau keterkaitan antara kasus kriminal dengan aktivitas tambang di sekitar lokasi.

“Jika terbukti ada kaitan, tentu semua pihak harus bertanggung jawab. Namun kita tunggu dulu hasil penyelidikan resmi sebelum membuat kesimpulan,” tambahnya.

Dia juga mendorong aparat penegak hukum untuk bergerak cepat dan transparan mengungkap kasus ini agar masyarakat mendapat kepastian dan merasa terlindungi oleh hukum.

“Kejelasan kasus ini penting agar warga tidak hidup dalam ketakutan. Saya akan terus mengawal agar proses hukum berjalan sesuai aturan,” tutup Yenni.

Tim Redaksi (Adv 63/Ris)