Samarinda, Sapakaltim.com— Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan, menyampaikan pesan moral agar seluruh pihak menolak praktik politik transaksional yang dinilai merusak demokrasi. Hal ini disampaikan dalam pertemuannya bersama dua mahasiswa asal Kaliorang, Kutai Timur, di ruang Fraksi PKS DPRD Kaltim.

“Pemimpin sejati tidak dibeli, tapi dipilih karena integritas dan kapasitasnya,” tegas Agusriansyah. Ia menekankan bahwa pejabat publik harus menjadi representasi suara rakyat, bukan hasil dari transaksi pragmatis.

Sebagai anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah menyoroti pentingnya integritas dan kompetensi dalam proses seleksi kepemimpinan. Menurutnya, jika proses politik diawali dengan praktik uang, maka hasilnya tidak akan membawa manfaat bagi masyarakat.

 “Pemimpin yang lahir dari politik uang tak akan peduli pada rakyat,” ujarnya.

Ia juga mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk menjadi pengawas aktif dalam proses demokrasi. Menurutnya, kaum muda memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem politik yang sehat dan beretika.

“Mahasiswa harus jadi garda depan dalam menolak politik uang dan ikut mengedukasi masyarakat untuk memilih berdasarkan kualitas,” tambahnya.

Agusriansyah menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa politik uang adalah akar dari rendahnya kualitas kepemimpinan dan lemahnya kepercayaan publik. Ia menyerukan agar semua pihak bersatu menolak politik transaksional demi masa depan bangsa yang lebih baik. 

Tim Redaksi (Adv 252/Ris)